Kamis, 27 Oktober 2011

Program Berorientasi Objek


Sampai era tahun1990 puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi
(method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan kelompok/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.
Dimulai pada bulanOktober1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group.



UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:
*        

o    Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.
o    Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi.
o    Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects.
o    Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects.
o    State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.
o    Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam system.
o    Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.
o    Object Diagram untuk memodelkan struktur object.
o    Component Diagram untuk memodelkan komponen object.
o    Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.

Ada 4 diagram yang sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi objek, yaitu use case diagram, sequence diagram, collaboration diagram, dan class diagram.


Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.
Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan namaoperasi dituliskan di dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case.
Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
Collaboration Diagram
Collaboration diagram dipakai untuk memodelkan interaksi antar object di dalam sistem. Berbeda dengan sequence diagram yang lebih menonjolkan kronologis dari operasi-operasi yang dilakukan, collaboration diagram lebih fokus pada pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan oleh object.
Class Diagram
Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

Ada pula beberapa kegunaan dari UML, yaitu :
1.      Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
2.      Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat  dengan interaction diagrams.
3.      Menggambarkan representasi struktur statik sebuah sistem dalam bentuk class diagrams.
4.      Membuat model behavior ?yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem? dengan state transition diagrams.
5.      Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and development diagrams.
6.      Menyampaikan atau memperluas fungsionality dengan stereotypes (Ziga Turck, 2007).

0 komentar:

Posting Komentar