Semua mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata internet, karena pada zaman yang modern sekarang ini internet sangat di butuhkan dan sudah menjadi kebutuhan sehari - hari, karna dengan adanya internet kita bisa melakukan tugas sangat cepat, mencari informasi dengan cepat dan tepat tanpa kita harus mencari
secara manual atau melakukan riset.
Maka dari itu saya akan menjelaskan apa yang di maksud internet, bagaimana kemajuanya, dan bagaimana internet di gunakan sekarang ini. semoga bermanfaat .
Pengertian Internet Perkembangan internet saat ini memang
sangat pesat Secara harfiah, internet (kependekan dari
interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam
beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer
umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol
pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet
yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah
ini dinamakan internetworking.
Kebanyakan media komunikasi tradisional,
seperti telepon dan televisi, mengubah bentuk maupun didefinisikan ulang dengan
menggunakan teknologi Internet, sehingga menimbulkan berbagai layanan seperti
Voice over Internet Protocol (VoIP) dan IPTV. Penerbitan surat kabar telah
mengubah wajah ke situs Web, blog, dan web feed. Internet telah diaktifkan atau
mempercepat penciptaan bentuk-bentuk baru interaksi manusia melalui pesan
instan, Internet forum, dan situs jaringan sosial.Asal-usul Internet mencapai
kembali ke penelitian pada tahun 1960-an, baik ditugaskan oleh pemerintah
Amerika Serikat untuk mengembangkan proyek-proyek dari badan-badan militer
untuk membangun kuat, kesalahan-toleran, dan jaringan komputer terdistribusi
serta penelitian swasta. Penelitian ini dan periode pendanaan sipil tulang
punggung US baru oleh National Science Foundation, serta pendanaan swasta untuk
tulang punggung komersial melahirkan partisipasi seluruh dunia dalam
pengembangan teknologi jaringan baru dan menyebabkan banyak penggabungan
jaringan. Komersialisasi jaringan internasional di pertengahan tahun 1990-an,
mengakibatkan mempopulerkan berikut aplikasi yang tak terhitung jumlahnya di
hampir setiap aspek kehidupan manusia modern. Pada 2009, sebuah kuartal
diperkirakan penduduk bumi menggunakan layanan dari Internet.
client dan server. Dua hal yang perlu
diperhatikan adalah software web server dan software web browser. HTTP
(Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol yang menentukan aturan yang perlu
diikuti oleh web browser dan web server. HTTP merupakan protokol standar yang digunakan
dalam mengakses dokumen HTML. URL (Uniform Resource Locator) adalah suatu
sarana untuk menentukan informasi pada suatu web server. URL dapat diibaratkan
sebagai suatu alamat. URL terdiri dari :
Internet tidak memiliki sentralisasi
pemerintahan baik dalam implementasi teknologi atau kebijakan untuk akses dan
penggunaan; setiap jaringan konstituen menetapkan standar sendiri. Hanya
melampaui batas definisi dari dua ruang nama utama di Internet, alamat Internet
Protocol ruang dan Domain Name System, yang diarahkan oleh organisasi
pengelola, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Dasar
teknis dan standardisasi protokol inti (IPv4 dan IPv6) adalah kegiatan Internet
Engineering Task Force (IETF), sebuah organisasi nirlaba dari peserta
internasional longgar berafiliasi bahwa siapa pun dapat mengaitkan dengan
dengan menyumbangkan keahlian teknis.
Tujuan Internet Pada awalnya, internet dan berbagai
fasilitas di dalamnya memiliki tujuan sebagai berikut :§ Sebagai media melakukan
transfer file
§ Sebagai sarana mengirim
surat (email).
§ Chating
§ Mesin pencari (search
engine)
§ Untuk mengirim SMS ke
telepon seluler.
Perkembangan Internet Akhirnya, internet diharapkan dapat
membantu mempercepat perkembangan pendidikan. Pendidikan lebih maju dan
berkualitas. Pada gilirannya pendidikan dapat membantu mencerdaskan kehidupan
bangsa. Bangsa yang cerdas akan membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Selain dari dampak positif, internet juga
berdampak negatif bagi para pelajar. Mencoba untuk melontarkan sebuah wacana
dan berbagai fakta tentang sebuah persoalan baru di kota-kota besar yang juga
tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun masih berupa gejala awal, namun
apabila tidak segera diatasi tentu akan berkembang menjadi “penyakit kronis”
yang makin sulit untuk diatasi. saat ini telah terjadi pergeseran profil
pengguna internet dan juga pergeseran orientasi pemanfaatannya. Pengguna internet
terbesar saat ini adalah para pelajar SLTP diikuti oleh pelajar SLTA dan
kalangan mahasiswa justru menempati urutan ketiga (kecuali di warnet yang
berdekatan dengan kampus). Ada gejala menarik yaitu mulai maraknya pelajar SD
bermain internet dan sudah “berani” nongol diwarung internet. Para orang tua
tentu saat ini harus “rela” merogoh kocek lebih banyak untuk memenuhi keinginan
anak-anaknya untuk bermain internet baik dirumah ataupun di warnet. Harapan
orang tua tentulah ingin agar si-anak tidak ketinggalan jaman dan dengan
ber-main internet si-anak bisa bertambah pintar. Namun benarkah demikian ?
Makin meratanya pengguna internet disatu
sisi memang sangat menggembirakan, namun pergeseran orientasi penggunaan
internet sudah sangat memprihatinkan. Dalam pengamatanku, bahwa Para pelajar
SLTP, SLTA dan SD sebagian besar (>75%) menggunakan internet “hanya” untuk
bermain game dan chatting. Dan rata-rata mereka rela menghabiskan waktu 3-5
jam/ hari dengan mengeluarkan uang Rp.7000 – Rp.30.000/hari untuk bermain
internet. Dan anehnya kegiatan tersebut didukung oleh para orang tua.
Pergeseran orientasi penggunaan internet tersebut belum ditangkap oleh para
orang tua, sehingga setiap anaknya meminta uang berapapun untuk bermain
internet selalu diberikan. Padahal yang terjadi adalah tidak ada unsur
pendidikan apapun yang bisa didapatkan dari bermain game dan chatting. Memang
tidak semua pelajar hanya menggunakan internet untuk bermain game dan chatting.
Memang di antara mereka juga menggunakan internet untuk sarana mencari
pengetahuan, namun yang melakukan hal itu jumlahnya tidaklah banyak. Game dan
chatting bisa membawa effect “kecanduan”. Dan apabila sudah kecanduan tentu
effect sampingnya akan membuat anak menjadi malas belajar, malas mengaji dan
setiap ada kesempatan selalu berusaha untuk bermain game dan chatting. Dampak
negatif bermain game hampir sama dengan dampak permainan Play Station dimana
seseorang yang sudah kecanduan akan betah seharian bermain dan bahkan lupa
makan, lupa minum dan lupa kalau hari esok masih ada. Sedangkan effect bermain
game mungkin bisa digambarkan dengan permainan interkom yang marak sekitar 20
tahun yang lalu. Dimana hampir semua orang “lupa daratan” dan setiap hari
kerjanya hanya bermain intercom (jika sudah memegang mic maka orang cenderung
akan malas berangkat sekolah, malas berangkat kerja, malas membatu orang tua,
malas untuk mengaji malas makan, malas minum dan sebagainya). Begitu juga
dengan chatting.. para pelajar yang melakukan kegiatan ini menganggap waktu 5
jam sama dengan 10 menit. Dan mereka cenderung memanfaatkan chatting untuk
sekedar ngobrol kesana-kemari dengan teman kencannya di internet dan bahkan
tidak menutup kemungkinan juga mengarah kepada pembicaraan yang porno. Effect
permainan game dan chatting ini justru lebih berbahaya dari kekhawatiran kita
sekitar 5 tahun lalu tentang maraknya situs-situs porno. Karena berdasarkan
pengamatan, ternyata situs porno hanya berefek pada euforia dan dalam waktu
singkat mereka sudah akan bosan. Namun effect game dan chatting adalah “Effect
Candu” yang bisa membuat penggunanya menjadi ketagihan dan ini yang sangat
berbahaya bagi dunia pendidikan kita. Beberapa kejadian di Indonesia menunjukan
ada kasus perkosaan oleh teman chatting, penipuan oleh teman chatting.
Sebagai bagian dari Teknologi Informasi,
internet memang ibarat pisau bermata dua. Disatu sisi, teknologi ini bisa
bermanfaat apabila digunakan untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat,
seperti: mencari bahan-bahan pelajaran sekolah, diskusi mata pelajaran, mencari
program beasiswa, konsultasi dengan pakar, belajar jarak jauh, dan mencari
metode-metode pengajaran berbasis multimedia. Namun sayangnya penggunaan
internet justru malah bergeser kepada hal-hal yang negatif dan ini harus
menjadi perhatian seluruh komponen masyarakat. Karena bagaimanapun kita tetap
membutuhkan internet sebagai sarana informasi dan komunikasi yang bersifat
global, namun disisi lain kitapun juga harus siap untuk melakukan antisipasi
untuk mengatasi dampak-dampak negatifnya. Dan inilah persoalan bersama kita.
Mumpung semua ini masih berbentuk gejala,
alangkah baiknya pemerintah, DPRD, dunia pendidikan, pengamat “IT” dan para
pengamat sosial kemasyarakatan duduk bersama untuk membahas dan mencari solusi
untuk mengatasinya. “Virus” yang membuat mereka “kecanduan” dan “virus” yang
bisa menjebak mereka kedalam sebuah permasalahan. Yang paling penting adalah
bagaimana kita mengemas teknologi ini agar mempunyai muatan pendidikan namun
tetap menarik untuk dikunjungi oleh para pelajar sebagai pengguna internet
(netter) mayoritas pada saat ini. Namun tetap semua akan dikembalikan lagi
kepada para netter, karena dampak positif maupun negatif dari internet
bergantung dari niat pemakainya.
Sumber : http://id.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar